Minggu, 09 Juli 2017

REVIEW NOVEL KARYA CLARA NG " DIMSUM TERAKHIR"

Dimsum Terakhir


Disini kami akan mereview sedikit dari novel yang telah kami baca. Novel karya Clara Ng yang berjudul Dimsum Terakhir. Cerita fiktif yang terbit pertama kali oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, anggota IKAPI, Jakarta, April 2006. Novel ini memiliki dua versi covernya yang pertama adalah foto di samping kiri sedangkan cover kedua adalah foto di samping kanan. Beruntungnya kami membeli novel dan memndapatkan Novel edisi yang pertama.


"Aku tidak berada di sisi ayahku pagi itu
saat dia meninggal
Aku tidak sempat mengatakan
hal-hal yang ingin kukatakan
Aku yakin merasakan kehadiran rohnya
di pengujung tahun itu
Aku yakin mendengar gema suaranya
dalam suara tangis bayiku
Seandainya sempat kukatakan
semasa hidupnya... "
( The Living Years )
kutipan yang diambil dalam novel " Dimsum Terakhir "

Anas, ibu dari empat anak kembarannya dan ia sudah meninggal. Tinggalah Nung, ayah yang bersama 4 orang anak kembar diantaranya;  Siska Yuanita ialah seorang pimpinan yang mempunyai perusahaan di Singapura. Kedua, Indah Pratidina ialah seorang penulis buku yg menetap di Jakarta. Ketiga, Rosi Liliani ialah seorang yang mempunyai perkebunan mawar di daerah puncak. Dia seorang lesbian dan mempunyai pacar perempuan bernama Dharma. Keempat,  Novera Kresnawati ialah seorang guru TK yg mengajar di daerah Yogya.  Semuanya memiliki kesibukan masing-masing. Tiba-tiba mereka mendapat kabar dari rumah sakit Jakarta kalau ayahnya terkena sakit stroke. Sehingga mereka diharuskan untuk bisa pulang ke Jakarta.
Setelah itu Indah orang yang pertama mendatangi rumah sakit dikarenakan hanya Indah yang tinggal di Jakarta. Indah pun langsung menelpon Siska untuk datang ke Jakarta. Namun Siska bilang ia tidak bisa datang dikarenakan urusan bisnis ke Hongkong. Disitu Indah mulai kesal dengan Siska yang tidak bisa mendatangi papa yang sedang sakit. Baru sebentar dirumah sakit, Indah pun mendapat telepon dari Inge bahwa ia mendapat tugas liputan dengan mewawancarai Mira Lesmana yang bertempat di Serpong.  Karena tugasnya tersebut ia pergi dengan terpaksa. Indah pun harus memberitahu Rosi agar segera tiba di rumah sakit.
 Rosi pun pergi ke rumah sakit. Sebelum ke rumah sakit ia menyuruh Dharma untuk menunggunya di Mall. Saat di perjalanan tiba - tiba mobilnya menabrak mobil angkot. Setelah Indah selesai wawancara,  ia menghubungi Rosi dan menanyai apakah Rosi sudah sampai rumah sakit. Rosi pun menjawab dia berada di kantor polisi dan sedang mengurus permasalahannya. Akhirnya Indah pun pergi ke rumah sakit. Setelah sampai disana, ia tidak menemui saudara - saudaranya di dalam rumah sakit. Ia pun menemui dokter marcel, yang merupakan dokter keluarga yang sudah dikenal Indah sejak batita. Dokter pun memberitahu kalau ayahnya menderita penyakit langka yang disebut myelodysplastic syndromes (MDS) dan peluang hidupnya sangat kecil.
Sebelum pergi ke rumah sakit, Novera menyempatkan diri ke gereja Santa Maria De Fatima untuk berdoa. *Flashback: Novera teringat saat ia ingin dibaptis. Novera pun meminta izin kepada orangtuanya. Papa menyetujuinya, sedangkan mama tidak setuju. Meskipun begitu Indah tetap pada keputusannya untuk menjadi penganut agama katolik.*
Setelah itu Indah menelpon Novera dan menanyai keberadaannya. Novera menjawab kalau dia sedang berdoa di gereja. Setelah Indah menunggu lama di rumah sakit, Rosi pun datang. Saat Indah dan Rosi sedang membicarakan keberadaan Novera, tiba - tiba Novera datang. Di saat mereka semua sedang berbicara, papa terbangun.
Sementara di Hongkong, Siska sudah menyelesaikan rapatnya yg bejalan dengan baik. Ingatannya pun melayang pada lelaki ganteng di rapat tersebut. Tetapi ia mempunyai prinsip "tidak akan berkencan dengan klien". Disaat Siska membeli buah-buahan untuk persediaannya di hotel, tiba-tiba ia disapa oleh cowok ganteng yang ada di rapat itu, namanya Michael Smith.  Siska pun mengajak Michael untuk mampir ke hotelnya. Sesampainya di hotel mereka pun saling bercumbu. Tiba-tiba ada panggilan dari ponselnya dan ia mendapat kabar buruk kalau papanya meninggal.
Siska pun pulang ke rumahnya yang di Jakarta.  Sesampai disana ia menyapa tetangganya tante Yu Lan. Tante Yu Lan memberitahu sewaktu papanya sakit tante dan om yang mengantar papanya ke ambulance. Disaat Siska memberitahu tante Yu Lan dan tetangga lainnya kalau papanya meninggal, semuanya terkaget. Tiba-tiba Indah memberitahukan yang sebenarnya kalau papa tidak meninggal. Indah berbuat bohong alasannya agar Siska cepat pulang ke Jakarta.
Semua anak-anaknya berkumpul di rumah. Papa memanggil anak-anaknya satu persatu. Papa pun berbicara kalau umurnya sudah tidak lama lagi dan satu keinginannya yaitu agar anak-anaknya segera menikah.
Setelah mereka berdiskusi tentang orang yang akan merawat papa, Indah mempunyai usul kalau mereka semua yang akan tinggal dan merawat papa bersama-sama. Siska,  Rosi dan Novera beralasan tidak bisa meninggalkan pekerjaannya. Indah pun memohon agar mereka bisa mendampingi papa dan memenuhi semua keinginannya.
Sebenarnya Rosi mempunyai kepribadian ganda.*flashback, Saat Rosi berusia delapan belas tahun ketika akhirnya Roni muncul. Sosok Roni sangat gagah dan tampan. Mulanya Rosi mencegah Roni muncul kepermukaan. Tetapi Roni berontak ingin memerdekakan diri. Sungguh, Roni ingin sekali mendapat pengakuan ke seluruh keluarganya. Kalau bisa sebelum papanya meninggal.
Di sebuah kafe Indah dan pastor Antonius bertemu. Indah meminta untuk bisa menikah dengan Antonius namun, Antonius menolak dengan alasan bahwa ia adalah seorang pastor dia menjelaskan bahwa ia berjanji akan menghabiskan sisa hidupnya berjalan bersama tuhan Yesus tidak ada perempuan, istri bahkan pernikahan baginya. Mendengar pernyataan tersebut Indah sangat kecewa dengan Antonius karena Indah sangat mencintai Antonius. Indah dan Antonius mengingat kembali masa-masa saat mereka bertemu, waktu itu Indah dengan sengaja bicara ingin mengenal lebih jauh mengenai ajaran agama Katolik walaupun tujuan utamanya bukanlah itu melainkan agar bisa lebih dekat dengan Antonius. Sebenarnya Antonius juga sangat mencintai Indah namun karena alasan ia adalah seorang pastor maka ia menolak permintaan Indah. Dengan perasaan marah dan kecewa Indah pergi meninggalkan Antonius.
Di sebuah kedai makanan di Pecinan Rosi bertemu dengan Dharma kekasihnya dan A Phing sahabatnya. Di sana Rosi memakan sebuah bacang sambil bergumam kalau bacangnya ini tidak seenak bacang buatan mamanya selain itu ia juga bergumam tentang keadaan Pecinan yang saat ini sudah menjadi kota yang tua, ringkih, terpinggirkan dan terlupakan, ia juga mngelukan bahwa banyak orang-orang muda cina saat ini lebih memilih tinggal berpencar dan merekapun kebanyakan lebih menguasai bahasa Indonesia daripada mandarin bahkan tidak menguasai dialek Hokkian, Khek atau Kanton mereka telah berpindah agama menjadi Kristen atau Katolik . Karena mamanya sudah meninggal sehingga ia merindukan bacang buatan mamanya tersebut dimana kalau bacang buatan mamanya itu terbuat dari ketan yang di dalamnya diisi dengan telur asin. Tidak lama kemudian datanglah segerombolan kakek-kakek Cina masuk ke kedai tersebut juga dan menanyakan tentang calon suami Roni/Rosi, mendengar hal tersebut Dharma sangat terkejut dan langsung menanyakan tentang maksud pertanyaan kakek tadi. Roni/Rosi menjelaskan bahwa itu semua permintaan Papa sebelum meninggal lalu Roni/Rosi juga menjelaskan bahwa dia ingin menyewa seseorang untuk berpura-pura menjadi calon suaminya dan Dharma menyetujui ide tersebut namun A Phing menentang ide tersebut karena ia berpendapat bahwa kalau Roni/Rosi melakukan hal tersebut sama saja ia membohongi papa yang sedang sekarat. Namun Rosi/Roni bersikukuh akan melakukan ide tersebut.
Di lain sisi Novera pulang kembali ke Yogyakarta dan dia langsung menemui sahabatnya Tanti, di sana Novera bercerita bahwa ia diminta oleh papa agar segera menikah dan Tanti pun langsung dengan spontan menyarankan agar menjadikan papa dari salah satu muridnya untuk menjadi calon suaminya karena Tanti tahu bahwa papa salah satu muridnya itu adalah seorang duda dan kelihatannya Ia pun menyukai Novera. Namun Novera menolaknya walaupun sebenarnya Novera memendam rasa untuk Papa salah satu muridnya tersebut. Tak lama kemudian Ia di panggil oleh Kepala Sekolah dan Novera pun bergegas menemuinya. Novera ingin meminta cuti pulang ke Jakarta untuk sementara waktu karena Papa sakit.
Sepulangnya Rosi ia pun pergi ke supermarket bersama Siska untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Setelah sampai di supermarket dan berbelanja Siska pun bertanya tentang calon suami Rosi dan ia pun menjawab bahwa ia sudah memiliki calon suami walaupun kenyataannya ia belum memiliki calon suami. Di sana Siska juga bicara bahwa ia tidak ingin menikah dalam waktu dekat karena ia belum memilik calon suami dan ia beranggapan bahwa tidak semua wanita itu harus menikah.
Novera melemparkan pandangan ke seluruh dapur disana terlihat bnayak sayuran seperti kol, kubis, wortel, bawang putih, kangkung, kacang panjang dll berserakan. Novera pun teringat bahwa saat itu adalah cap go maka lalu ia pun bergegas memasak sayuran untuk sembahyang cap go di bantu dengan Rosi, Indah dan Siska, mereka tetap menjalankan tradisinya yaitu setiap cei it dan cap go mereka akan masak sayuran dan tidak akan makan daging. Selama Novera memasak makanan tersebut ia juga teringat tentang Rafy yaitu papa salah satu muridnya itu yang akan datang dari Yogya ke Jakarta lusa untuk menyenangkan papa.
Flassback cerita pada suatu hari Novera bertanya kepada Rosi mengenai menstruasinya yang tidak lancar lalu dengan santai Rosi menjawab bahwa hal itiu sudah biasa namun pada suatu hari Novera memeriksakan kondisinya dan menjalani sejumlah tes hingga pada suatu ketika di ketahuilah bahwa ternyata Novera terkena kista yang ganas dan itu menghasukan rahimnya diangkat demi keselamatan dirinya. Awalnya Novera menolak dengan tegas akan pengangkatan rahimnya itu namun demi keselamatannya ia merelakan rahimnya di angkat.
Pada suatu hari Indah mengajak Rosi untuk pergi ke Petak Sembilan untuk berbelanja, setelah sampai disana mereka teringat ingin membelikan obat cina untuk papa karena mereka percaya dari dulu kalau sakit minum obat cina atau pergi ke sense. Akhirnya ditemukanlah obat yang di beli di salah satu toko.
Pada saat Novera membersihkan meja abu Mamanya tiba-tiba Papa memanggil dan berbicara tentang pernikahannya dan sedikit flassback tentang kebiasaan kue bulan yang biasanya dirayakan orang-orang Cina dan sedikit membahas tentang bacang buatan Mamanya dahulu. Mereka juga memiliki kebiasaan makan Dimsum setiap pagi di hari Imlek dan tidak makan sayuan setiap ce it dan cap go.
Sepulangnya Indah dan Rosi dari Petak Sembilan mereka bertengkar. Indah mempermasalahkan tentang sikap Rosi yang terkesan tidak perduli kepada Papa namun seketika Novera datang melerai pertengkaran mereka. Rosi pergi ke kamar dan langsung menghisap rokok sambil membayangkan kekasihnya Dharma. Bukan tanpa alasan mengapa Rosi memiliki sifat yang maskulin. Prosesnya itu berlangsung pada saat masa SMA, ia mersa tidak nyaman bergaul dengan teman perempuannya dan lebih memilih bergaul dengan teman laki-lakinya. Ia pun merasa terjebak dalam tubuh wanita dan Rosi hanyalah tameng dari Roni yang sebenarnya ada di dalam tubuhnya.
Suatu pagi Rosi pulang ke Puncak, disana ia menemui Dharma kekasihnya. Sebenarnya bukan tanpa alasan mengapa Dharma bisa mencintai Rosi. Kehidupan keluarga rosi yang cukup keras membuatnya merasa tertekan, Mamanya seorang pelacur dan selalu ringan tangan terhadapnya membuat hidupnya semakin keras hingga suatu hari Dharma bekerja di perkebunan mawar milik Rosi hubungan kerja mereka bukan lagi sekedar atasan dengan bawahan namun sudah lebih jauh daripada itu.
Nung papa dari keempat gadis kembar tersebut teringat kembali pada masa-masa dimana ia dan istrinya Anas sangat menginginkan keturanan, berbagai cara telah dilakukan dan tahun demi tahun berlalu namun belum membuahkan hasil, sebelumnya ia di sarankan untuk menenempelkan sejumlah foto anak-anak agar merangsang keseburan Anas sampai Ia diminta untuk merawat empat buah patung yang diberikan dari kelenteng di Singapura dan pada tahun ke tigabelas akhirnya yang ditunggu datang juga.. ya keempat bayi kembar tersebut hadir di tahun naga dan diberi nama Tan Xia Mei/Siska, Tan Mei Yi/Indah, Tan Mei Xi/Rosi dan Tan Mei Mei/Novera.
Dilain sisi Indah sedang kebingungan dengan pertanyaan mengenai novel keduanya. sejak peluncuran novel pertamanya yang menjadi bestseller dan menjadi dikenal banyak masyarakat ia terus di tanya mengenai novel keduanya yang sampai saat ini belum Ia luncurkan.
Pada suatu ketika Siska pergi kesebuah kelenteng tempat dimana papa, Ibu dan ketiga saudaranya sering pergi. Disana Siska bertemu dengan Rosi dan duduk bersama sambil menghisap rokok. Tak lama berselang akhirnya Rosi mengakui bahwa dirinya adalah seorang lesbian kepada Siska, ia tidak dapat lagi menahan bahwa sebenarnya ia adalah laki-laki yang terjebak dalam tubuh perempuan. Siska tidak marah akan pernyataan tersebut dan menerima semua penryataan tersebut.
Pada saat Siska mengantar papa pergi ke rumah sakit dan begitu sampai papa melihat jenazah orangtua yang diiringi seorang anak laki-laki di dekatnya. Seketika papa berkata coba saja kalau dia memiliki anak laki-laki dan hampir saja Siska keceplosan bahwa papa juga memiliki anak laki-laki  yakni Rosi alias Roni.
Akhirnya Rafy tiba di Jakarta dan Novera pun menjemputnya langsung ke stasiun dan begitu bertemu dengan rafy mereka langsung berpelukan selayaknya sepasang kekasih. Namun tidak lama kemudian Siska menelpon Novera dan memberitahu bahwa papa muntah darah dan merekapun bergegas pergi ke rumah sakit. Di rumah sakit sudah ada Rosi yang menemani papa. Tidak lama berselang Indah pun datang dan tiba-tiba  Siska mendapat informasi bahwa perusahaannya di gugat dan minta ganti rugi. Perusahannya bisa bangkrut kalau pengadilan memenangkan si penggungat. Selain itu Siska juga di gugat atas tuduhan pelecehan seksual, mendengar hal tersebut Indah sangat kaget dan Siska akhirnya memutuskan untuk kembali ke Singapura menyesaikan masalahnya walaupun keadaan papa belum membaik. Sesampainya Novera di rumah sakit ia bergegas ke kamar papa bersama Rafy dan memeperenalkannya kepada saudara-saudara kembarnya yang lain.
Kemudian Rosi berbicara dan menanyakan tentang Rafy namun Novera justru bicara bahwa sebenarnya ia bukanlah kekasih Rafy dan Novera merasa tidak percaya diri dengan kondisi rahimnya yang kini telah diangkat dan Novera berkeinginan menjadi biarawati karena ia berfikir bahwa tidak akan mungkin ada orag yang akan menerima kondisinya namun Rosi mencoba memotivasinya agar Novera tetap percaya diri. Pada saat itu pula sejenak Novera memejamkan mata dan mengetahui bahwa sebenarnya Rosi bukanlah seorang perempuan dan akhirnya Rosi mengakui bahwa dia adalah Roni.
Ketika Indah menjaga papa di rumah sakit di ketahuilah bahwa ternyata ia sedang hamil. Setelah itu Indah bergantian jaga dengan Rosi lalu Indah pulang bersama dengan Siska. Pada saat di mobil perut Indah mual dan Siska mengetahui bahwa Indah sedang hamil. Indah di sarankan untuk menggugurkan kandungan oleh Siska namun belum ada kepastian apakah ia akan menggugurkan kandungnya atau tidak. Selagi Rosi menjaga papa yang tertidur, Dharma datang menemui Rosi dan tidur bersama dengannya untuk menjaga papa.
Pagi-pagi sekali Novena berniat ingin menemui Rafy di hotel tempat ia menginap setelah sampai disana Novena menawarkan diri untuk menemaninya berjalan-jalan. Namun Rafy justru mengajaknya ke rumah sakit untuk menjenguk papa layaknya seorang menantu terhadap Papa mertuanya.
Empat bulan berlalu, papa masih terbaring sakit bahkan selama seminggu ini papa telah koma tubuhnya nyaris tidak kelihatan karena tubuhnya tertutup oleh mesin-mesin dan selang  bahkan rambutnya kini sudah mulai botak karena rontok. Indah yang saat itu menemani papa, tiba-tiba Siska datang. Siska pun menemui papa dan menceritakan bahwa masalah perusahaan dapat terselesaikan dan kasus pelecehan seksual yang menimpanya ia yakin bisa di menangkan karena ada bukti rekaman yang menunjukan bahwa ia tidak seperti yang dituduhkan. Siska juga bilang kalau sebentar lagi akan imlek dan mereka akan melakukan tradisi yang biasanya dilakukan yakni makan dimsum di pagi hari imlek.
Untuk menyambut imlek merekapun telah membersihkan rumahnya, menempelkan gambar khas imlek di tembok-tembok tidak ketinggalan lampion dari yang besar sampai yang kecil, jeruk sudah tersedia di setiap sudut ruangan dan kue mangkok pun sudah bertumpuk disamping foto mamanya. Tak ketinggalan mereka juga membuat dimsum untuk dimakan bersama. Lalu Indah mengajak saudara-saudara yang lain untuk membawakan dimsun ke rumah sakit dan makan disana. Tak lama berselang perut Indah kesakitan.. ya ternyata Indah tetap mempertahankan kandungannya walaupun Ia akan menajadi orangtua tunggal bagi anaknya.
Tiba-tiba telepon di ruang bordering lalu Novera pun bergegas mengangkatnya ternyata dketahui bahwa papanya Nung baru saja meninggal dunia. Ya tepat pada pagi hari Tahun Baru Cina Nung meninggal dunia. Jenazahnya di kremasi sesuai permintaannya dan abu nya di urusi oleh anak-anaknya.. Dalam upacar kremasi Nung, Antonius datang untuk menepati janji… ya  sebelum Nung meninggal dunia ia sempat bertemu dengan Antonius di rumah sakit dan ia diminta oleh untuk hadir di upacara kematiannya. Berhubung Nung tidak memiliki agama yang di anutnya secara eslusif, maka upacara kematian tersebut diadakan sesuai dengan prinsip taonisme dan Pendeta Tao di panggil memimin upacara. Upacara tersebut berjalan dengan lancar semua anak-anaknya mengikuti tradisi pemakaman seperti pada umumnya.
Setahun berlalu..
Indah akhirnya melahirkan putra pertamanya yang di beri nama Ariel, Siska melanjutkan usahanya, Roni/Roni kembali mengurus kebun mawarnya dan Novera kembali menjadi guru TK.
In Memoriam : Tan Tjin Yun/Nung Atasana

(15 Februari 1932—29 Januari 2006).

direview oleh Natasya Lorenza dan Seviana.
dipublikasikan oleh Lindawati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar