Minggu, 09 Juli 2017

REVIEW NOVEL KARYA CLARA NG " DIMSUM TERAKHIR"

Dimsum Terakhir


Disini kami akan mereview sedikit dari novel yang telah kami baca. Novel karya Clara Ng yang berjudul Dimsum Terakhir. Cerita fiktif yang terbit pertama kali oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, anggota IKAPI, Jakarta, April 2006. Novel ini memiliki dua versi covernya yang pertama adalah foto di samping kiri sedangkan cover kedua adalah foto di samping kanan. Beruntungnya kami membeli novel dan memndapatkan Novel edisi yang pertama.


"Aku tidak berada di sisi ayahku pagi itu
saat dia meninggal
Aku tidak sempat mengatakan
hal-hal yang ingin kukatakan
Aku yakin merasakan kehadiran rohnya
di pengujung tahun itu
Aku yakin mendengar gema suaranya
dalam suara tangis bayiku
Seandainya sempat kukatakan
semasa hidupnya... "
( The Living Years )
kutipan yang diambil dalam novel " Dimsum Terakhir "

Anas, ibu dari empat anak kembarannya dan ia sudah meninggal. Tinggalah Nung, ayah yang bersama 4 orang anak kembar diantaranya;  Siska Yuanita ialah seorang pimpinan yang mempunyai perusahaan di Singapura. Kedua, Indah Pratidina ialah seorang penulis buku yg menetap di Jakarta. Ketiga, Rosi Liliani ialah seorang yang mempunyai perkebunan mawar di daerah puncak. Dia seorang lesbian dan mempunyai pacar perempuan bernama Dharma. Keempat,  Novera Kresnawati ialah seorang guru TK yg mengajar di daerah Yogya.  Semuanya memiliki kesibukan masing-masing. Tiba-tiba mereka mendapat kabar dari rumah sakit Jakarta kalau ayahnya terkena sakit stroke. Sehingga mereka diharuskan untuk bisa pulang ke Jakarta.
Setelah itu Indah orang yang pertama mendatangi rumah sakit dikarenakan hanya Indah yang tinggal di Jakarta. Indah pun langsung menelpon Siska untuk datang ke Jakarta. Namun Siska bilang ia tidak bisa datang dikarenakan urusan bisnis ke Hongkong. Disitu Indah mulai kesal dengan Siska yang tidak bisa mendatangi papa yang sedang sakit. Baru sebentar dirumah sakit, Indah pun mendapat telepon dari Inge bahwa ia mendapat tugas liputan dengan mewawancarai Mira Lesmana yang bertempat di Serpong.  Karena tugasnya tersebut ia pergi dengan terpaksa. Indah pun harus memberitahu Rosi agar segera tiba di rumah sakit.
 Rosi pun pergi ke rumah sakit. Sebelum ke rumah sakit ia menyuruh Dharma untuk menunggunya di Mall. Saat di perjalanan tiba - tiba mobilnya menabrak mobil angkot. Setelah Indah selesai wawancara,  ia menghubungi Rosi dan menanyai apakah Rosi sudah sampai rumah sakit. Rosi pun menjawab dia berada di kantor polisi dan sedang mengurus permasalahannya. Akhirnya Indah pun pergi ke rumah sakit. Setelah sampai disana, ia tidak menemui saudara - saudaranya di dalam rumah sakit. Ia pun menemui dokter marcel, yang merupakan dokter keluarga yang sudah dikenal Indah sejak batita. Dokter pun memberitahu kalau ayahnya menderita penyakit langka yang disebut myelodysplastic syndromes (MDS) dan peluang hidupnya sangat kecil.
Sebelum pergi ke rumah sakit, Novera menyempatkan diri ke gereja Santa Maria De Fatima untuk berdoa. *Flashback: Novera teringat saat ia ingin dibaptis. Novera pun meminta izin kepada orangtuanya. Papa menyetujuinya, sedangkan mama tidak setuju. Meskipun begitu Indah tetap pada keputusannya untuk menjadi penganut agama katolik.*
Setelah itu Indah menelpon Novera dan menanyai keberadaannya. Novera menjawab kalau dia sedang berdoa di gereja. Setelah Indah menunggu lama di rumah sakit, Rosi pun datang. Saat Indah dan Rosi sedang membicarakan keberadaan Novera, tiba - tiba Novera datang. Di saat mereka semua sedang berbicara, papa terbangun.
Sementara di Hongkong, Siska sudah menyelesaikan rapatnya yg bejalan dengan baik. Ingatannya pun melayang pada lelaki ganteng di rapat tersebut. Tetapi ia mempunyai prinsip "tidak akan berkencan dengan klien". Disaat Siska membeli buah-buahan untuk persediaannya di hotel, tiba-tiba ia disapa oleh cowok ganteng yang ada di rapat itu, namanya Michael Smith.  Siska pun mengajak Michael untuk mampir ke hotelnya. Sesampainya di hotel mereka pun saling bercumbu. Tiba-tiba ada panggilan dari ponselnya dan ia mendapat kabar buruk kalau papanya meninggal.
Siska pun pulang ke rumahnya yang di Jakarta.  Sesampai disana ia menyapa tetangganya tante Yu Lan. Tante Yu Lan memberitahu sewaktu papanya sakit tante dan om yang mengantar papanya ke ambulance. Disaat Siska memberitahu tante Yu Lan dan tetangga lainnya kalau papanya meninggal, semuanya terkaget. Tiba-tiba Indah memberitahukan yang sebenarnya kalau papa tidak meninggal. Indah berbuat bohong alasannya agar Siska cepat pulang ke Jakarta.
Semua anak-anaknya berkumpul di rumah. Papa memanggil anak-anaknya satu persatu. Papa pun berbicara kalau umurnya sudah tidak lama lagi dan satu keinginannya yaitu agar anak-anaknya segera menikah.
Setelah mereka berdiskusi tentang orang yang akan merawat papa, Indah mempunyai usul kalau mereka semua yang akan tinggal dan merawat papa bersama-sama. Siska,  Rosi dan Novera beralasan tidak bisa meninggalkan pekerjaannya. Indah pun memohon agar mereka bisa mendampingi papa dan memenuhi semua keinginannya.
Sebenarnya Rosi mempunyai kepribadian ganda.*flashback, Saat Rosi berusia delapan belas tahun ketika akhirnya Roni muncul. Sosok Roni sangat gagah dan tampan. Mulanya Rosi mencegah Roni muncul kepermukaan. Tetapi Roni berontak ingin memerdekakan diri. Sungguh, Roni ingin sekali mendapat pengakuan ke seluruh keluarganya. Kalau bisa sebelum papanya meninggal.
Di sebuah kafe Indah dan pastor Antonius bertemu. Indah meminta untuk bisa menikah dengan Antonius namun, Antonius menolak dengan alasan bahwa ia adalah seorang pastor dia menjelaskan bahwa ia berjanji akan menghabiskan sisa hidupnya berjalan bersama tuhan Yesus tidak ada perempuan, istri bahkan pernikahan baginya. Mendengar pernyataan tersebut Indah sangat kecewa dengan Antonius karena Indah sangat mencintai Antonius. Indah dan Antonius mengingat kembali masa-masa saat mereka bertemu, waktu itu Indah dengan sengaja bicara ingin mengenal lebih jauh mengenai ajaran agama Katolik walaupun tujuan utamanya bukanlah itu melainkan agar bisa lebih dekat dengan Antonius. Sebenarnya Antonius juga sangat mencintai Indah namun karena alasan ia adalah seorang pastor maka ia menolak permintaan Indah. Dengan perasaan marah dan kecewa Indah pergi meninggalkan Antonius.
Di sebuah kedai makanan di Pecinan Rosi bertemu dengan Dharma kekasihnya dan A Phing sahabatnya. Di sana Rosi memakan sebuah bacang sambil bergumam kalau bacangnya ini tidak seenak bacang buatan mamanya selain itu ia juga bergumam tentang keadaan Pecinan yang saat ini sudah menjadi kota yang tua, ringkih, terpinggirkan dan terlupakan, ia juga mngelukan bahwa banyak orang-orang muda cina saat ini lebih memilih tinggal berpencar dan merekapun kebanyakan lebih menguasai bahasa Indonesia daripada mandarin bahkan tidak menguasai dialek Hokkian, Khek atau Kanton mereka telah berpindah agama menjadi Kristen atau Katolik . Karena mamanya sudah meninggal sehingga ia merindukan bacang buatan mamanya tersebut dimana kalau bacang buatan mamanya itu terbuat dari ketan yang di dalamnya diisi dengan telur asin. Tidak lama kemudian datanglah segerombolan kakek-kakek Cina masuk ke kedai tersebut juga dan menanyakan tentang calon suami Roni/Rosi, mendengar hal tersebut Dharma sangat terkejut dan langsung menanyakan tentang maksud pertanyaan kakek tadi. Roni/Rosi menjelaskan bahwa itu semua permintaan Papa sebelum meninggal lalu Roni/Rosi juga menjelaskan bahwa dia ingin menyewa seseorang untuk berpura-pura menjadi calon suaminya dan Dharma menyetujui ide tersebut namun A Phing menentang ide tersebut karena ia berpendapat bahwa kalau Roni/Rosi melakukan hal tersebut sama saja ia membohongi papa yang sedang sekarat. Namun Rosi/Roni bersikukuh akan melakukan ide tersebut.
Di lain sisi Novera pulang kembali ke Yogyakarta dan dia langsung menemui sahabatnya Tanti, di sana Novera bercerita bahwa ia diminta oleh papa agar segera menikah dan Tanti pun langsung dengan spontan menyarankan agar menjadikan papa dari salah satu muridnya untuk menjadi calon suaminya karena Tanti tahu bahwa papa salah satu muridnya itu adalah seorang duda dan kelihatannya Ia pun menyukai Novera. Namun Novera menolaknya walaupun sebenarnya Novera memendam rasa untuk Papa salah satu muridnya tersebut. Tak lama kemudian Ia di panggil oleh Kepala Sekolah dan Novera pun bergegas menemuinya. Novera ingin meminta cuti pulang ke Jakarta untuk sementara waktu karena Papa sakit.
Sepulangnya Rosi ia pun pergi ke supermarket bersama Siska untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Setelah sampai di supermarket dan berbelanja Siska pun bertanya tentang calon suami Rosi dan ia pun menjawab bahwa ia sudah memiliki calon suami walaupun kenyataannya ia belum memiliki calon suami. Di sana Siska juga bicara bahwa ia tidak ingin menikah dalam waktu dekat karena ia belum memilik calon suami dan ia beranggapan bahwa tidak semua wanita itu harus menikah.
Novera melemparkan pandangan ke seluruh dapur disana terlihat bnayak sayuran seperti kol, kubis, wortel, bawang putih, kangkung, kacang panjang dll berserakan. Novera pun teringat bahwa saat itu adalah cap go maka lalu ia pun bergegas memasak sayuran untuk sembahyang cap go di bantu dengan Rosi, Indah dan Siska, mereka tetap menjalankan tradisinya yaitu setiap cei it dan cap go mereka akan masak sayuran dan tidak akan makan daging. Selama Novera memasak makanan tersebut ia juga teringat tentang Rafy yaitu papa salah satu muridnya itu yang akan datang dari Yogya ke Jakarta lusa untuk menyenangkan papa.
Flassback cerita pada suatu hari Novera bertanya kepada Rosi mengenai menstruasinya yang tidak lancar lalu dengan santai Rosi menjawab bahwa hal itiu sudah biasa namun pada suatu hari Novera memeriksakan kondisinya dan menjalani sejumlah tes hingga pada suatu ketika di ketahuilah bahwa ternyata Novera terkena kista yang ganas dan itu menghasukan rahimnya diangkat demi keselamatan dirinya. Awalnya Novera menolak dengan tegas akan pengangkatan rahimnya itu namun demi keselamatannya ia merelakan rahimnya di angkat.
Pada suatu hari Indah mengajak Rosi untuk pergi ke Petak Sembilan untuk berbelanja, setelah sampai disana mereka teringat ingin membelikan obat cina untuk papa karena mereka percaya dari dulu kalau sakit minum obat cina atau pergi ke sense. Akhirnya ditemukanlah obat yang di beli di salah satu toko.
Pada saat Novera membersihkan meja abu Mamanya tiba-tiba Papa memanggil dan berbicara tentang pernikahannya dan sedikit flassback tentang kebiasaan kue bulan yang biasanya dirayakan orang-orang Cina dan sedikit membahas tentang bacang buatan Mamanya dahulu. Mereka juga memiliki kebiasaan makan Dimsum setiap pagi di hari Imlek dan tidak makan sayuan setiap ce it dan cap go.
Sepulangnya Indah dan Rosi dari Petak Sembilan mereka bertengkar. Indah mempermasalahkan tentang sikap Rosi yang terkesan tidak perduli kepada Papa namun seketika Novera datang melerai pertengkaran mereka. Rosi pergi ke kamar dan langsung menghisap rokok sambil membayangkan kekasihnya Dharma. Bukan tanpa alasan mengapa Rosi memiliki sifat yang maskulin. Prosesnya itu berlangsung pada saat masa SMA, ia mersa tidak nyaman bergaul dengan teman perempuannya dan lebih memilih bergaul dengan teman laki-lakinya. Ia pun merasa terjebak dalam tubuh wanita dan Rosi hanyalah tameng dari Roni yang sebenarnya ada di dalam tubuhnya.
Suatu pagi Rosi pulang ke Puncak, disana ia menemui Dharma kekasihnya. Sebenarnya bukan tanpa alasan mengapa Dharma bisa mencintai Rosi. Kehidupan keluarga rosi yang cukup keras membuatnya merasa tertekan, Mamanya seorang pelacur dan selalu ringan tangan terhadapnya membuat hidupnya semakin keras hingga suatu hari Dharma bekerja di perkebunan mawar milik Rosi hubungan kerja mereka bukan lagi sekedar atasan dengan bawahan namun sudah lebih jauh daripada itu.
Nung papa dari keempat gadis kembar tersebut teringat kembali pada masa-masa dimana ia dan istrinya Anas sangat menginginkan keturanan, berbagai cara telah dilakukan dan tahun demi tahun berlalu namun belum membuahkan hasil, sebelumnya ia di sarankan untuk menenempelkan sejumlah foto anak-anak agar merangsang keseburan Anas sampai Ia diminta untuk merawat empat buah patung yang diberikan dari kelenteng di Singapura dan pada tahun ke tigabelas akhirnya yang ditunggu datang juga.. ya keempat bayi kembar tersebut hadir di tahun naga dan diberi nama Tan Xia Mei/Siska, Tan Mei Yi/Indah, Tan Mei Xi/Rosi dan Tan Mei Mei/Novera.
Dilain sisi Indah sedang kebingungan dengan pertanyaan mengenai novel keduanya. sejak peluncuran novel pertamanya yang menjadi bestseller dan menjadi dikenal banyak masyarakat ia terus di tanya mengenai novel keduanya yang sampai saat ini belum Ia luncurkan.
Pada suatu ketika Siska pergi kesebuah kelenteng tempat dimana papa, Ibu dan ketiga saudaranya sering pergi. Disana Siska bertemu dengan Rosi dan duduk bersama sambil menghisap rokok. Tak lama berselang akhirnya Rosi mengakui bahwa dirinya adalah seorang lesbian kepada Siska, ia tidak dapat lagi menahan bahwa sebenarnya ia adalah laki-laki yang terjebak dalam tubuh perempuan. Siska tidak marah akan pernyataan tersebut dan menerima semua penryataan tersebut.
Pada saat Siska mengantar papa pergi ke rumah sakit dan begitu sampai papa melihat jenazah orangtua yang diiringi seorang anak laki-laki di dekatnya. Seketika papa berkata coba saja kalau dia memiliki anak laki-laki dan hampir saja Siska keceplosan bahwa papa juga memiliki anak laki-laki  yakni Rosi alias Roni.
Akhirnya Rafy tiba di Jakarta dan Novera pun menjemputnya langsung ke stasiun dan begitu bertemu dengan rafy mereka langsung berpelukan selayaknya sepasang kekasih. Namun tidak lama kemudian Siska menelpon Novera dan memberitahu bahwa papa muntah darah dan merekapun bergegas pergi ke rumah sakit. Di rumah sakit sudah ada Rosi yang menemani papa. Tidak lama berselang Indah pun datang dan tiba-tiba  Siska mendapat informasi bahwa perusahaannya di gugat dan minta ganti rugi. Perusahannya bisa bangkrut kalau pengadilan memenangkan si penggungat. Selain itu Siska juga di gugat atas tuduhan pelecehan seksual, mendengar hal tersebut Indah sangat kaget dan Siska akhirnya memutuskan untuk kembali ke Singapura menyesaikan masalahnya walaupun keadaan papa belum membaik. Sesampainya Novera di rumah sakit ia bergegas ke kamar papa bersama Rafy dan memeperenalkannya kepada saudara-saudara kembarnya yang lain.
Kemudian Rosi berbicara dan menanyakan tentang Rafy namun Novera justru bicara bahwa sebenarnya ia bukanlah kekasih Rafy dan Novera merasa tidak percaya diri dengan kondisi rahimnya yang kini telah diangkat dan Novera berkeinginan menjadi biarawati karena ia berfikir bahwa tidak akan mungkin ada orag yang akan menerima kondisinya namun Rosi mencoba memotivasinya agar Novera tetap percaya diri. Pada saat itu pula sejenak Novera memejamkan mata dan mengetahui bahwa sebenarnya Rosi bukanlah seorang perempuan dan akhirnya Rosi mengakui bahwa dia adalah Roni.
Ketika Indah menjaga papa di rumah sakit di ketahuilah bahwa ternyata ia sedang hamil. Setelah itu Indah bergantian jaga dengan Rosi lalu Indah pulang bersama dengan Siska. Pada saat di mobil perut Indah mual dan Siska mengetahui bahwa Indah sedang hamil. Indah di sarankan untuk menggugurkan kandungan oleh Siska namun belum ada kepastian apakah ia akan menggugurkan kandungnya atau tidak. Selagi Rosi menjaga papa yang tertidur, Dharma datang menemui Rosi dan tidur bersama dengannya untuk menjaga papa.
Pagi-pagi sekali Novena berniat ingin menemui Rafy di hotel tempat ia menginap setelah sampai disana Novena menawarkan diri untuk menemaninya berjalan-jalan. Namun Rafy justru mengajaknya ke rumah sakit untuk menjenguk papa layaknya seorang menantu terhadap Papa mertuanya.
Empat bulan berlalu, papa masih terbaring sakit bahkan selama seminggu ini papa telah koma tubuhnya nyaris tidak kelihatan karena tubuhnya tertutup oleh mesin-mesin dan selang  bahkan rambutnya kini sudah mulai botak karena rontok. Indah yang saat itu menemani papa, tiba-tiba Siska datang. Siska pun menemui papa dan menceritakan bahwa masalah perusahaan dapat terselesaikan dan kasus pelecehan seksual yang menimpanya ia yakin bisa di menangkan karena ada bukti rekaman yang menunjukan bahwa ia tidak seperti yang dituduhkan. Siska juga bilang kalau sebentar lagi akan imlek dan mereka akan melakukan tradisi yang biasanya dilakukan yakni makan dimsum di pagi hari imlek.
Untuk menyambut imlek merekapun telah membersihkan rumahnya, menempelkan gambar khas imlek di tembok-tembok tidak ketinggalan lampion dari yang besar sampai yang kecil, jeruk sudah tersedia di setiap sudut ruangan dan kue mangkok pun sudah bertumpuk disamping foto mamanya. Tak ketinggalan mereka juga membuat dimsum untuk dimakan bersama. Lalu Indah mengajak saudara-saudara yang lain untuk membawakan dimsun ke rumah sakit dan makan disana. Tak lama berselang perut Indah kesakitan.. ya ternyata Indah tetap mempertahankan kandungannya walaupun Ia akan menajadi orangtua tunggal bagi anaknya.
Tiba-tiba telepon di ruang bordering lalu Novera pun bergegas mengangkatnya ternyata dketahui bahwa papanya Nung baru saja meninggal dunia. Ya tepat pada pagi hari Tahun Baru Cina Nung meninggal dunia. Jenazahnya di kremasi sesuai permintaannya dan abu nya di urusi oleh anak-anaknya.. Dalam upacar kremasi Nung, Antonius datang untuk menepati janji… ya  sebelum Nung meninggal dunia ia sempat bertemu dengan Antonius di rumah sakit dan ia diminta oleh untuk hadir di upacara kematiannya. Berhubung Nung tidak memiliki agama yang di anutnya secara eslusif, maka upacara kematian tersebut diadakan sesuai dengan prinsip taonisme dan Pendeta Tao di panggil memimin upacara. Upacara tersebut berjalan dengan lancar semua anak-anaknya mengikuti tradisi pemakaman seperti pada umumnya.
Setahun berlalu..
Indah akhirnya melahirkan putra pertamanya yang di beri nama Ariel, Siska melanjutkan usahanya, Roni/Roni kembali mengurus kebun mawarnya dan Novera kembali menjadi guru TK.
In Memoriam : Tan Tjin Yun/Nung Atasana

(15 Februari 1932—29 Januari 2006).

direview oleh Natasya Lorenza dan Seviana.
dipublikasikan oleh Lindawati

Hasil Field Visit Kue Keranjang ke Rumah Kawin


Pada tanggal 23 Mei 2017, kami sekelompok “ Kue Keranjang” melakukan kunjungan ke suatu rumah kawin yang berada di daerah Tangerang. Sebelumnya kami sudah membuat janji untuk melakukan kunjungan kesana dan untungnya pemilik rumah kawin tersebut memberikan ijin kepada kami. Saat kami sampai di tempat tujuan dan bertepatan istri pemilik rumah kawin tersebut sedang berada di pekarangan, beliau menyambut hangat dan mengajak kami untuk masuk ke dalam rumahnya tersebut. Sebelumnya juga kami menyerahkan buah tangan untuk beliau yang telah kami beli di perjalanan. Kami pun dibawa masuk kedalam ruangan rumah kawin dan melakukan wawancara singkat di dalamnya bersama beliau.
Dan beberapa hasil wawancara yang kami dapatkan dari beliau antara lain adalah sebagai berikut :
LOKASI DAN PEMILIK RUMAH KAWIN
  





Ini adalah gambar dari rumah kawin yang kami kunjungi bernama Rumah Kawin Yo Ang Poh, yang berlokasi di Jalan Beringin Raya II RT 002 RW 001 Nomor 122 Kedaung Wetan – Kota Tangerang. Tepatnya rumah kawin ini berada di belakang Bandara Soekarno-Hatta.  Untuk bisa sampai ketempat tujuan ada beberapa jalur transportasi yang bisa kita gunakan. Bila kita dari arah pintu air, kita bisa menaik angkutan umum berwarna putih biru bernomor 04 jurusan Kedaung , lalu turun di penghabisan angkutan tersebut. Setelah itu kita dapat berjalan kaki atau bisa juga naik ojek sekitar 50 meter, lalu barulah sampai ke rumah kawin Yo Ang Poh. Posisi rumah kawin berada di depan jalan (tidak masuk ke dalam gang) dan untuk patokannya pengunjung bias melihat letak rumah kawin bersebrangan tepat dengan Indomaret. Gerbang utama rumah kawin Yo Ang Poh berwarna hijau,  lalu gerbang kedua berwarna coklat.
Atau bisa juga melalui jalan raya utama dengan naik mobil Isuzu jurusan kampung Melayu Teluk Naga dan turun di persimpangan tak jauh dari Terowongan belakang bandara kemudian bisa naik ojek ataupun becak yang sudah mangkal disana.

PEMILIK  RUMAH KAWIN YO ANG POH

Yang berada ditengah-tengah kami adalah foto istri dari pemilik rumah kawin Yo Ang Poh, beliau berumur 68 tahun. Sedangkan suaminya yang bernama Yo Ang Poh berumur 70 tahun. Pekerjaan sehari-harinya adalah sebagai seorang ibu rumah tangga. Sedangkan Bapak Yo Ang Poh sendiri tidak memiliki pekerjaan khusus, kegiatan yang beliau lakukan saat kami berkunjung saat itu adalah sedang mengecek kandangan dan memberi makan ayam peliharaannya.
Saat kami berkunjung kami menanyakan tentang asal mula di dirikannya rumah kawin ini dan Ibu Yo Ang Poh menjelaskan bahwa awal bisa dibukanya rumah kawin ini dikarenakan dahulu Beliau dan suaminya tinggal di sebuah rumah biasa yang berlokasi di pinggir bandara Soekarno Hatta, karena pada waktu itu terjadi penggusuran pada tahun 1975 ia pindah ke Kedaung Wetan, dan mereka membeli sebuah tanah ± 5000 meter dengan harga 900 perak Rupiah per meternya, tanah tersebut masih belum dijadikan bangunan. Dan pada tahun 1979 tanah tersebut akhirnya dibangunkan sebuah rumah. Awalnya rumah itu hanya sebagai rumah tinggal biasa yang disampingnya terdapat toko sembako untuk mata pencaharian mereka. Kemudian suatu hari teman dari suaminya menyarankan untuk membuat rumah kawin saja. Akhirnya  merekapun setuju dengan saran temannya dikarenakan juga toko sembakonya sepi pelanggannya dan banyak yang menghutang.
PEMBAGIAN RUANGAN
Saat berkunjung kami melakukan keliling-keliling ruangan yang ada disana. Jika dilihat dari luar bangunan, kita bisa melihat terdapat lahan untuk parkir kendaraan para tamu undangan. Lahannya memang tidak terlalu luas jika dilihat dari depan, tapi jika ditelusuri di samping kanan-kiri bangunan juga terdapat lahan parkir .

Lahan Parkir Rumah Kawin
Nama nya juga rumah kawin, dimana rumah pastilah terdapat beberapa ruangan seperti kamar tidur, kamar mandi, dapur atau juga ruang utama.

Bagian Penyambutan Tamu
Saat kita masuk jika di sisi kiri ruangan setelah gerbang akan terdapat ruangan kursi-kursi dimana keluarga dari pengantin untuk duduk menyambut para undangan selain di dalam biasanya yang dibagian ini adalah adik ataupun sepupu dari pengantin juga saudari perempuan orangtua pengantin, sedangkan di sisi luar biasanya ditempati untuk pihak keluarga dari saudara laki-laki orang tua pengantin.
Tak jauh dari tempat tersebut terdapat meja untuk tempat membagikan piring kepada para tamu biasanya ada disisi kiri atau kanan tergantung  posisi rumah kawin yang ada.

Panggung Gambang Kromong
Lalu disisi kanan terdapat sebuah panggung yang disediakan untuk penampilan Gambang Kromong yang sudah disewa oleh Pengantin untuk menghibur para tamu. Dikarenakan kami berkunjung disaat tidak ada pesta maka kami hanya mendokumentasikan foto kosong tanpa ada gambang kromongnya.
   

Meja Tamu untuk Orang Tua Pengantin

Disetiap rumah kawin pasti jika kita masuk kita akan langsung berhadapan dengan sebuah meja panjang. Nah meja inilah yang digunakan untuk mejamu tamu yang hadir, biasanya yang duduk di meja ini adalah orang tua lelaki dari pengantin. Berdiri dan memberikan soja kepada setiap tamu yang datang sebagai ucapan terima kasih untuk kedatangan untuk membedakannya dari yang lain agar para undangan bisa mengenali yang mana sang tuan rumahnya.
Tempat Pelaminan
Tak jauh dari meja tamu, terdapat sebuah tempat pelaminan untuk pengantin menyambut tamunya. Di rumah kawin ini tempat pelaminannya masih belum lama dibuat. Sebelumnya rumah kawin ini tidak menyediakan tempat pelaminan namun dikarenakan banyak yang menyarankan agar dibuatkan tempat pengantin agar tidak kesusahan duduk makan dibuatlah tempat ini. Biasanya di rumah kawin yang tidak disediakan tempat pelaminan, para pengantin duduk dengan menggunakan kursi plastik biasa sama seperti kursi yang digunakan untuk duduk para undangan.

Ruangan Makan 
Diatas adalah foto tempat untuk para undangan makan, bisa di dalam ataupun di luar ruangan banyak terdapat bangku dan meja untuk makan yang biasanya juga disediakan berbagai kue-kue khas di rumah kawin.




Foto diatas adalah kamar tidur yang disediakan di rumah kawin tersebut. Memang hanya disediakan satu kamar saja karna sebelumnya sudah dijelaskan bahwa rumah ini dulunya adalah tempat tinggal mereka.
`            
Foto diatas adalah foto dari dapur yang disediakan di rumah kawin. Ubin yang masih dalam keadaan semen sengaja digunakan agar para pekerja masak tidak licin saat berjalan dan terdapat tungku kompor yang menggunakan bahan kayu untuk memasak ataupun memanggang kue.
Dewa Dapur

Dikisahkan dalam legenda, Dewa Dapur dikirim dari Surga ke Bumi oleh Kaisar Langit  Dewa Dapur bertugas untuk memantau perilaku dan mencatat perbuatan manusia sehari-hari, baik perbuatan yang baik maupun perbuatan yang buruk.
          Setiap tahun, sang Dewa Dapur akan naik ke kahyangan dan melapor kepada Kaisar Langit tentang semua kebaikan dan keburukan yang diperbuat oleh manusia, terlebih untuk keluarga yang diawasinya sepanjang tahun tersebut.
Oleh karena itu setiap rumah tangga yang ada tempat sembahyang kepada Dewa Dapur akan membuat upacara persembahan kepada sang Dewa Dapur pada tanggal tersebut dengan tujuan untuk mengantar Dewa Dapur naik ke Langit. Sembahyang kepada Dewa Dapur ini juga sebagai tanda bermulanya sambutan perayaan tahun baru imlek.
Sisa waktu 7 hari menyambut tahun baru Imlek biasanya ada waktu sehari yang dimanfaatkan oleh umat untuk membersihkan altar sembahyang dan rupang/patung Dewa/i, baik yang ada di Kelenteng ataupun di tempat sembahyang pribadi di rumah.
Pembersihan altar sembahyang atau rupang atau patung Dewa/dewi ini merupakan sebuah simbol tanda bakti yang dimaksudkan untuk menyiapkan tempat yang bersih untuk para Dewa / dewi ketika kembali turun pada hari ke 4 setelah Imlek nanti. Pembersihan di kelenteng juga bertujuan untuk mempersiapkan diri karena umat akan mulai ramai datang pada saat menjelang dan sesudah Imlek nanti.
Setelah itu pada Hari ke-empat di tahun yang baru setelah imlek, kembali ditandai lagi dengan suatu upacara persembahyangan untuk menyambut turunnya Dewa-Dewi dari Langit ke bumi. Persembahyangan ini umumnya dilakukan di Kuil/Klenteng, namun ada pula yang melakukan sembahyang di rumah masing-masing.
Upacara sembahyang ini dilakukan sekitar tengah malam menjelang tibanya tanggal 4 (subuh). Tujuan upacara sembahyang ini adalah untuk menyambut kembalinya sang Dewa Dapur dan Dewa-Dewa lainnya dari Istana Langit karena telah selesai membuat ‘Laporan Tahunan’ kepada Kaisar Langit (Yu Hwang Shang Di); untuk selanjutnya kembali bertugas mengawasi jalannya Kehidupan di Dunia ini.
Menurut legenda, Dewa Dapur itu berasal dari jaman Dinasti Qing (1644 – 1911). Saat itu Kaisar melihat ternyata dapur merupakan tempat berkumpulnya para dayang wanita; dimana dari sana sering berkembang gosip dan fitnah di lingkungan istana, sehingga kemudian menyebar keluar dan mempengaruhi ketentraman masyarakat lingkungannya.
Karena itu Kaisar kemudian menitahkan bahwa setiap rumah warga di dapurnya harus dipasang Dewa Dapur. Diedarkan titah yang isinya bahwa Dewa Dapur akan mengawasi, serta mencatat semua omongan serta kegiatan di dapur setiap harinya, lalu pada tanggal 26 bulan 12 Imlek, Dewa Dapur akan naik ke langit menemui Kaisar Langit (Yi Huang Ta Ti), untuk melaporkan semua catatannya mengenai keluarga yang dia awasi.
Bagi umat yang masih menjalankan tradisi sembahyang menyambut Dewa Dapur ini, mereka sangat percaya bahwa di hari baik inilah Para Dewa-Dewi yang baru turun dari Langit akan membawa banyak Berkah yang akan dibagi-bagikan kepada manusia di bumi. Ritual mengantar dan menyambut Dewa Dapur ini digelar setiap tahun  untuk menyambut Imlek. 
Biasanya di setiap rumah kongsi yang pemiliknya sudah ada yang menikah akan membuat altar dewa dapur di ruangan dapurnya. Seperti di rumah anggota kelompok kami, dimana ia tinggal di rumah gede atau rumah kongsi nya terdapat altar khusus untuk dewa dapur.

GAMBANG KROMONG & COKEK
Gambang Kromong (atau ditulis gambang keromong) adalah sejenis orkes yang memadukan gamelan dengan alat-alat music Tionghoa, seperti sukong, tehyan, dan kongahyan. Sebutan gambang kromong diambil dari nama dua buah alat perkusi, yaitu gambang dan kromong. Awal mula terbentuknya orkes gambang kromong tidak lepas dari seorang pemimpin komunitas Tionghoa yang diangkat Belanda (kapitan Cina) bernama Nie Hoe Kong. Lagu-lagu yang dibawakan pada music gambang kromong adalah lagu-lagu yang isinya bersifat humor, penuh gembira, dan kadangkala bersifat ejekan atau sindiran. Pembawaan lagunya dinyanyikan secara bergilir antara laki-laki dan perempuan sebagai lawannya.
          Tarian Cokek pertama kali diperkenalkan oleh tuan tanah keturunan tionghoa, Tan Sio Kek. Menurut kisahnya, Tan Sio Kek kerap menyelenggarakan pesta di kediamannya dan mengundang orang para musisi dari daratan Cina dengan membawa alat music dari negara asalnya. Tarian Cokek biasanya dimainkan oleh sepuluh orang penari wanita, dan tujuh orang laki-laki pemegang gambang kromong, alat music yang mengiringinya. Di daerah Tangerang , tari cokek biasanya dimainkan sebagai pertunjukan hiburan saat warga cina benteng menyelenggarakan acara, khususnya acara pernikahan. Oleh warga tionghoa di Tangerang, Tari Cokek disebut tari penyambutan tamu

MAKANAN-MAKANAN DIRUMAH KAWIN
Dirumah kawin ini terdapat 2 menu yang tersaji yaitu makanan khas Indonesia dan khas tionghoa. Makanan khas tionghoa di sajikan di rumah kawin ini karena untuk melestarikan tradisi dan budaya tionghoa. Makanan tersebut dimasak di dapur rumah kawin oleh juru masak yang ada disana , penyewa hanya membeli bahan-bahan dan keperluan lainnya tetapi penyewa juga bisa membawa juru masak sendiri jika ingin, makanan yang diolah pun bisa diganti sesuai keinginan penyewa dan kemampuan juru masak disana.
Masakan yang tersedia antara lain adalah Gado-Gado, Sambel Ati, Ayam Kecap, Rendang, Acar, Kerupuk Udang, Bihun/ Mie Goreng,  Babi cin, Bakut, Sate Babi, Babi Merah
Yang  membedakan makanan diatas hanyalah penggunaan  daging babi untuk masakannya.
Kue-kue yang biasa disediakan di rumah kawin antara lain :
Agar ( biasa berwarna pink), Kue Mangkok warna pink,  Kue bolu , Kue Pepe, Kue Lapis, Kue Negasari, Bika ambon, Roti Baso, Roti Terigu, Kue Pisang dan lain-lainnya.

Pesta Kawin
Sebelum kedua mempelai memasuki acara puncak di-H mereka akan melakukan upacara Chio Tao terlebih dahulu. Secara harfiah Chio Tau berarti “mendandani rambut” yaitu proses menyisir rambut kedua mempelai yang dilakukan oleh saudara atau kerabat si mempelai. Chio Tao merupakan salah satu proses dalam pernikahan adat Tionghoa, yaitu sebuah ritual perlintasan yang harus dilakasanakan sebagai momen pemurnian dan inisiasi peralihan dari fase kanak-kanak menjadi dewasa. Maka dari itu Chio Tao ini dianggap sakral dan hanya boleh dilaksankan sekali seumur hidup dalam proses pernikahan. Bagi janda atau duda tidak diperkenankan untuk melaksanakan Chio Tao, kecuali pada pernikahan sebelumnya ia tidak melaksankan upacara Chio Tao. Chio Tao ini biasa dilaksankan secara terpisah yaitu mempelai mengadakan upacarannya di rumahnya masing-masing sebelum dipertemukan, atau bisa juga dilaksanakan di salah satu rumah kedua mempelai, pihak yang melaksanakan upacara di tempat pasangnnya biasa disebut “numpang” & kedua mempelai akan bergantian dalam melakukan upacara ini.
Berikut ini urutan upacaranya:
ü Sembahyang Sam Kay. Sembahyang Sam Kay ini  dilaksanakan oleh orangtua berserta mempelainya sebagai penghormatan kepada Tuhan, penguasa dunia (Thian Tie Kong). Diiringi teompet, kenong dan kendang. Dalam sembahyang ini mempelai akan didampingi oleh kedua orangtuanya. Mempelai laki-laki akan mengenakan baju & celana putih sedangkan  mempelai wanita mengenakan baju putih dan rok berwarna hijau bermotif burung hong dan bunga. Upacara ini dilaksankan di pelataran rumah tepatnya didepan pintu. Peralatan yang digunakan yaitu satu buah meja dan persembahan berupa buah-buahan seperti (delima, pisang, jeruk, apel, mangga, pir, jeruk bali), kue mangkok, kue khu, telyau/manisan, arak, lilin merah dan gantang yang diisi beras untuk menacapkan hio. Kemudian dibawah meja sembahyang tersebut dilapisi dengan kain Toh Ui, yaitu kain merah bergambar delapan dewa. Yang pertama melakukan sembahyang yakni kedua orangtua baru di susul oleh mempelai, dalam upacara ini kedua orangtua akan melakukan Ganciu yaitu menungkan arak arak dibawah meja sembahyang tersebut sebanyak 3 kali. Ganciu ini di bantu oleh 2 orang yang pada jaman dahulu diharuskan memilki marga yang berbeda namun pada jaman sekarang ini hal tersebut hal tersebut tidak diwajibkan jadi Ganciu ini boleh dilaksanakan oleh orang yang marganya sama.

ü Menyisir rambut. Setelah sembahyang Sam Kay ini selesai mempelai akan diminta untuk duduk di kursi yang diletakkan didalam tetampah besar berwarna merah dengan gambar Thai Kek yaitu gambar hitam bertitik putih dan putih bertitik hitam yang saling melingkar dan melilit satu sama lain atau biasa disebut Yin & Yang, gambar tersebut bermakna bahwa rumah tangga itu terdiri dari suami istri yang feminim dan maskulin. Di depan tetampah tersebut juga sudah disiapkan sebuah gantang berwarna merah yang sudah diisi beras sebanyak 8 liter dan terdapat beberapa benda yaitu cermin/kaca, gunting (ka cian), benang ngosek atau sutra panca warna (ngou sek si soa), sisir, penggaris, timbangan kuno (li teng), lilin, pedang, kompas, dan kitab Lak Jit dengan penjepit kitabnya dari kayu.. Setelah itu mempelai akan disisiri rambutnya oleh saudara kandung terkecil dari masing-masing mempelai. Jika tidak memiliki adik boleh di gantikan oleh keponakan atau sepupu terkecilnya dan usianya tidak boleh melebihi dari pengantin sebanyak 3 kali sisiran yang dilakukan dari ujung kepala sampai menyentuh lantai.
 

ü Pemberian “uang pelita”. Setelah sisir rambut tersebut selesai mempelai akan diminta untuk tetap duduk di kursi tersebut selanjutnya para sanak saudara akan mendekati mempelai untuk memberikan sejumlah uang yang di masukan kedalam gantang (tau teng) yang ada di hadapan mempelai. Selama pemberian uang tersebut berlangsung mempelai harus memberikan soja kepada para sanak saudara. Uang pelita tersebut di berikan dengan maksud untuk bekal mempelai dalam mengarungi kehidupan berumah tangganya.
ü Mengenakan baju pengantin. Setelah pemberian uang pelita selesai makan mempelai akan mengenakan baju pengantin. Dimana baju tersebut merujuk pada pakaian pejabat dan istri pejabat dari dinasti Qin di Tiongkok. Mempelai wanita akan mengenakan berwarna merah sedangkan mempelai laki-laki akan di mengenakan baju berwarna hitam lengkap dengan topi caping atau yang biasa di sebut topi cetok. Mempelai wanita akan di sanggul dan di pasangkan kembang goyang sebanyak 22 buah yang biasa disebut “kembang gede” serta ditempeli kertas berwarna merah berbentuk bulan sabit di dahinya.
ü Setelah itu orangtua mempelai akan memberikan uang pelita yang telah dikumpulkan dengan membungkusnya dengan sapu tangan kepada mempelai tersebut.

ü Makan 12 mangkok. Pada upacara ini mempelai akan dihadapkan dengan 12 jenis lauk pauk dan nasi yang masing-masing di tempatkan di mangkok porselin. Makanan 12 mangkok tersebut di antaranya nasi, sambal ubi, bahuh/abon babi, babi hong, pencok, serundeng, babi goreng, ayam goreng, gula dan lain-lain bisa di sesuaikan. Makanan tersebut mewakili aneka rasa seperti, asam, asin, manis, pahit, pedas dan lain-lain yang bermakna bahwa dalam satu tahun ada 12 bulan yang akan dijalani dan setiap bulannya tidak sama jalan kehidupannya. Ke-12 mangkok makanan tersebut di bariskan ke samping berisi empat mangkok dan kebawah berisi tiga mangkok. Posisi mangkok empat baris bermakna bahwa didalam satu tahun ada empat musim yaitu musim semi atau Chuntin musim panas atau Xiantian, musim gugur atau Qiutian, dan musim dingin atau Dongtian. Posisi mangkok kebawah tiga baris mengandung makna bahwa dunia ini bersifat tiga jurusan yaitu jurusan atas, jurusan tengah dan jurusan bawah. Bagi orang yang berumah tangga harus memahami dan melaksanakan kewajiban untuk bersembahyang kepada leluhur sebanyak tiga kali seperti sembahyang Tahun Baru Imlek, Ceng Beng dan Cit Gwe.

ü Pertemuan mempelai. Sebelum pertemuan mempelai dilakukan, mempelai perempuan akan ditutup mukanya dengan menggunakan kerudung warna hujau yang dipakaikan oleh orangtua si mempelai. Ketika kerudung akan digunakan, mempelai perempuan diharuskan melakukan soja kepada orangtuanya.  Proses pertemuan kedua mempelai ini diawali oleh proses saweran, yaitu menaburkan bunga dan uang koin kepda pengantin. Tamu dan sanak sauadara yang datang boleh mengambil uang koin yang disebarkan tersebut. Pada proses ini, mempelai didampingi kedua orangtua dan dipayungi.
ü Pertemuan mempelai di kamar pengantin. Setelah prosesi saweran selesai, kedua mempelai akan menuju kamar pengantin. Didalam kamar pengantin mempelai lak-laki akan mebuka oto dan kerudung yang dikenakan mempelai perempuan kemudia mencabut satu kembang goyang. Hal ini melambangkan dimulainya kehidupan berumah tangga. Sedangkan mempelai perempuan akan akan membuka satu kancing baju mempelai laki-laki ini bermakna mempelai perempuan sudah resmi menjadi istri.

ü Suap-suapan. Kedua mempelai kemudian duduk dan saling suap makanan dan minuman berupa onde, buah atep, kue lapis dan agar-agar. Onde menyimbolkan kerukunan, buah atep menyimbolkan kemantapan, kue lapis menyimbolkan rejeki yang berlapis-lapis dan agar-agar mneyimbolkan kesegaran.

ü Sembahyang Thian Tie Kong, leluhur dan Cao Kun Kong. Sembahyang ini dilakukan oleh mempelai sebagai pasangan yang sah.
ü Teh Pai. Kedua mempelai akan prosesi Teh Pai kepada orantua dari kedua belah pihak mempelai dan diikuti oleh sanak kerabat. Dalam proses The Pai ini sanak keluarga memberikan angpau/perhiasan sebagai bekal dalam berumah tangga. Setelah upacara The Pai selesai, pasangan mempelai kemudian berkeliling menyapa para tamu dan kerabat yang hadir sembil bersoja sebagai ucapan terima kasih atas kedatangan dan do’a restu.
Setelah semua prosesi selesai dilaksankan kedua mempelai akan berganti kostum dengan mengenakan pakaian pesta yaitu mempelai wanita mengenakan gaun putih dan mempelai laki-laki mengenakan jas lengkap dengan celana bahan dan sepatu pantopel bergaya Eropa. Hal ini tejadi karena para peranakan tionghoa pada jaman dahulu banyak yang pergi menuntut ilmu ke Eropa sehingga mereka terpengaruh budaya Eropa tersebut. Dalam kepercayaan tionghoa putih melabangkan dukkha namun karena di Eropa warna putih melambangkan kesucian maka dari itu kebanyakan mempelai perempuan mengenakan gaun berwarna putih.


Sekian dari penjelasan mengenai hasil field visit yang telah kelompok kami lakukan. Jika terdapat kesalahan dalam penulisan mohon maaf. Terima kasih untuk Ibu Yo Ang Poh yang telah bersedia untuk melakukan wawancara bersama kami. Semoga apa yang kami sampaikan di postan ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan untuk pembaca.